Menggali Potensi Diri Sendiri
Assalamu'alaikum...
Salam
kenal, perkenalkan nama saya Dea Rahma Sari, atau biasa dipanggil dengan
“Dea”. Kali ini saya akan mengawali
postingan penulisan saya dengan pembahasan tentang "Menggali Potensi Diri
Sendiri" yang tentunya berdasarkan pada pendapat dan pengalaman saya
sendiri.
Selamat
membaca untuk yang baru mengunjungi blog saya ini dan bagi yang belum mengenal
saya salam kenal ya ^^
Dalam
diri setiap individu manusia, terdapat kekurangan dan kelebihan dalam melakukan
suatu hal ataupun suatu bidang. Kita tidak dapat menilai kecerdasan atau
kemampuan terbesar seseorang dari satu sisi. Namun untuk dapat mengetahui
kemampuan atau potensi dalam diri seseorang juga bukan hal yang sulit, hanya
saja terkadang diri kita sendirilah yang sulit untuk memahami hal tersebut atau
justru mengabaikannya. Sehingga diri kita sendiri tidak merasa mampu untuk
melakukan hal tersebut atau ahli di bidang tersebut. Untuk itu, penulisan saya
kali ini akan membahas beberapa pengalaman tentang menggali potensi dalam diri
saya.
Tahun
ini saya telah berumur 21 tahun, saya Dea Rahma Sari anak bungsu dari 2
bersaudara. Memiliki seorang kakak laki-laki, membuat pribadi saya tumbuh
dengan gaya yang tomboy. Namun sejak bersekolah SMP di SMP Muhammadiyah 4
Depok. Saya lebih cenderung bergaul dengan para muslimah yang berjilbab dan
belajar mendalami tentang agama.
Tahun
pertama di SMP merupakan awal yang baru untuk mendapat ilmu yang baru juga.
Meski bersekolah di sekolah Islami seperti Muhammadiyah, tidak berarti ilmu yang
saya pelajari hanya bertingkat tentang agama saja. Banyak ilmu pengetahuan maju
lainnya, seperti dengan Teknologi Informasi Komputer atau biasa disingkat
dengan “TIK”. Bagi saya ilmu ini adalah hal yang baru dulu, berada didepan
layar komputer lalu mengoperasikan
beberapa aplikasi didalamnya sungguh pengalaman yang berbeda rasanya.
Saat
itu, saya masih gaptek atau bisa dibilang gagap teknologi kalau untuk teknologi
yang dinamakan komputer. Saya tergolong anak yang berani untuk melakukan “uji
coba” pada berbagai hal. Jika untuk menggunakan teknologi seperti handphone,
saya sangat paham dengan cara kerjanya. Tapi jika dengan “komputer” rasanya
berbeda. Setiap langkah yang kita lakukan dapat menghasilkan keluaran yang
berbeda.
Pertama
kali yang saya pelajari tentang komputer adalah bagaimana mengolah sebuah
dokumen berupa grafik dan tabel pada Ms. Excel. Rasanya sungguh rumit, apalagi
dengan tidak terbiasanya menggunakan perangkat mouse untuk menggerakkan pointer
atau penanda panah yang terdapat pada layar monitor. Meski begitu saya
menyukainya dan tidak pantang mundur untuk terus belajar menggunakan komputer.
Seiring
waktu saya yang dibantu dan diajarkan oleh teman saya Dian Irma Wati untuk
belajar dengan komputer, sudah cukup paham betul untuk sekadar mengolah data
dengan aplikasi pengolah data seperti Microsoft. Saat jaman SMP komputer masih
merupakan hal yang baru bagi kalangan pelajar seperti kami, namun lucunya
karena terbiasa menggunakan ponsel saya cukup paham dari cara kerja komputer.
Setelah
mempelajari lebih lanjut perkembangan teknologi ternyata, ponsel dapat menjadi
salah satu rangkaian teknologi yang dapat bekerja layaknya pada komputer, tapi
tentunya hanya skala kecil. Hal tersebut membuat saya tambah menggemari untuk
mempelajari komputer. Dapat dilihat dari nilai hasil mata pelajaran TIK saya
yang cukup tinggi dikelas, semakin menambah semangat saya untuk terus
meningkatkan belajar saya.
Tidak
hanya sampai dibangku SMP saja, di SMA saya juga mendapat pelajaran TIK yang
tidak kalah serunya. Meski hanya baru dasar perkembangan dari teknologi secara
teori, saya tetap bersemangat mempelajarinya. Ditambah dengan guru-guru yang
sangat kompeten dibidangnya, pelajaran TIK adalah pelajaran favorit saya.
Memiliki
fasilitas lab komputer adalah salah satu anugrah bagi saya. Dahulu untuk dapat
memiliki sebuah lab komputer dengan komputer yang cukup banyak bukanlah hal
yang mudah. Selain dibutuhkan tenaga pengajar yang ahli untuk dapat memberikan
ilmu yang memenuhi pada perkembangan teknologi, dibutuhkan perawatan yang baik
pula untuk dapat mengelola komputer-komputer tersebut. Tentunya dibutuhkan dana
yang tidak kecil untuk dapat me-realisasikannya.
Beruntung bagi saya, mendapat
kesempatan bersekolah dengan fasilitas yang cukup dengan adanya lab komputer
saat itu. Tidak main-main pihak sekolah bahkan memberikan kursus pelatihan bagi
para muridnya untuk dapat mengoperasi berbagai aplikasi pengolah data seperti
rangkaian aplikasi Microsoft.
Mulai dari Ms. Word yang berfungsi untuk pengolah
kata hingga Ms. Access untuk pengolah database serta bahasa pemrograman VB yang
membuat saya memutuskan melanjutkan kuliah dengan jurusan Teknologi Informasi
dan bercita-cita ingin menjadi seorang programmer atau pembuat program yang
dijalankan pada sistem komputer.
Meski
baru mempelajari bahasa pemrograman VB, saya merasa cukup baik untuk dapat
mengerjakan berbagai tugas latihan yang diberikan instruktur kursus saya. Saya
sering menjadi orang pertama yang dapat menyelesaikan tugas latihan pemrograman
yang diberikan. Selain itu, saya juga semakin terus ingin mendalami ilmu di
bidang komputer ini.
Kini
saya telah memasuki tingkat akhir perkuliahan jurusan Teknik Informatika,
dimana harapan dan cita-cita saya kelak akan terwujud yaitu menjadi seorang
programmer. Semoga kita semua tidak hentinya untuk terus menggali potensi dalam
diri hingga meraih keberhasilan dan kesuksesan.
Berawal
dari hal yang paling disukai, lalu dipelajari dengan kegigihan dan semangat
dapat terus menggali potensi dalam diri kita. Semoga kita tidak akan
menyia-nyiakan bakat dan potensi yang sebenarnya telah ada dalam diri kita.
Asalkan didasari dengan niat yang baik, keseriusan dan ketekunan untuk
mempelajarinya, kita dapat meraih kesuksesan.
Sekian
bahasan saya tentang “Menggali Potensi Diri Sendiri”. Semoga bermanfaat dan dapat
menginspirasi para pembacanya. Tetap semangat dalam meraih kesuksesan, sukses
selalu untuk kita semua.
Wassalammu’alaikum
wr. wb.
terimakasih artikelnya bagus dan bermanfaat sekali. Visit Us
BalasHapus